Sunday, October 2, 2016

PERINTAH KE SEBELAS DARI ENZO BIANCHI

Thursday, September 29, 2016
PERINTAH KE SEBELAS DARI ENZO BIANCHI : KASIHILAH BUMI SEPERTI KAMU MENGASIHI DIRIMU.




(Roma) "Kita memiliki sebuah agama baru: agama itu diciptakan oleh oleh Enzo Bianchi," demikian kata Antonio Gurrado di harian Il Foglio. Alasan di balik "penemuan agama baru" ini adalah berupa peristiwa atau acara Slow Food internasional "Salone del Gusto", yang digelar Senin lalu ini di Turin.

"Agama baru" itu bukanlah hasil dari sebuah pewahyuan, tetapi dari "dua keyakinan" Enzo Bianchi, yang "mengumumkan" dalam suplemen khusus dari surat kabar pada 16 September, La Stampa 11 Salone del Gusto Terra Madre. Keyakinan pertama adalah "semacam perintah kesebelas" dan berbunyi: "Kasihilah bumi seperti kamu mengasihi dirimu sendiri". Keyakinan kedua adalah kesadaran bahwa cara terbaik untuk mengasihi sesama adalah dengan cara memasak yang baik baginya.

"Saya berharap", demikian tanya Guarrado "apakah Enzo Bianchi adalah benar-benar yakin bahwa bumi adalah dewa." Bianchi nampaknya berpikir bahwa bumi ini adalah sebagai "dewa pencipta," sebagai "dewa mental", yang merupakan hasil pemikirannya bahwa bumi sebagai sebagai "dewa balas dendam". Bianchi menulis bagi acara Turin Slow Food tentang adanya sebuah "hubungan penting antara manusia dan alam," fakta bahwa "kehidupan batin dari bumi kita tidaklah asing," dan: "Tuhan selalu mengampuni, tetapi bumi tidak pernah mengampuni."

Begitulah perintah ke sebelas itu benar-benar mencakup semua pemikiran Bianchi ini. Yesus mengajarkan bahwa manusia harus mengasihi sesama seperti dirinya sendiri. Maka "Perintah baru" dari Bianchi ini tidak berbicara mengenai kasih kepada Allah maupun sesama, tetapi mengasihi bumi.

Bianchi tahu sadar "keyakinan"nya itu adalah baru. "Kasihilah bumi seperti kamu mengasihi dirimu sendiri, dan bumi akan menghargai kamu."

Enzo Bianchi menggambarkan dirinya sebagai prior (kepala) dari sebuah komunitas biarawan dari "Biara Bose", tetapi sebenarnya Bianchi bukanlah seorang prior ataupun rahib. Dia adalah seorang umat awam yang memimpin sebuah "kelompok akar rumput ekumenis" yang didirikannya, yang dinamainya "Biara Bose". Tetapi hal ini tidaklah bisa berubah oleh kenyaaan bahwa Bianchi kadang-kadang muncul dalam penampilan yang menyeramkan.

Dia dan "komunitas monastiknya", yang tidak sah menurut hukum kanon, merupakan aliran yang progresiv dan non-dogmatik di dalam Gereja, yang merupakan kristianitas yang bersifat horisontal dan antroposentris (berpusat kepada manusia). Satu-satunya jalan menuju "keselamatan" bagi Bianchi, kata sejarawan Katolik Cristina Siccardi, "adalah berupa pencarian demagog untuk meraih perdamaian dan persahabatan universal penuh khayalan dan solidaritas sekuler." Dalam hal ini, Bianchi adalah orang yang cocok.

Mantan dekan fakultas filsafat the Pontifical Lateran University pada tahun 2012 menggambarkan Bianchi sebagai seorang ‘nabi palsu’ dan ‘rahib atheis’.

Tetapi yang menakjubkan kita, Bianchi dipilih oleh Paus Francis pada 22 Juli 2014 untuk menjadi konsultan pada the Pontifical Council for Promoting Christian Unity .


Text: Giuseppe Nardi
Image: MiL
Trans: Tancred vekron99@hotmail.com
Link to Katholisches...
AMDG
+++++++++++++++
Ingatlah akan perkataan Bianchi sebelumnya : Maria bukanlah sosok panutan yang cocok bagi perkembangan wanita Katolik. http://eponymousflower.blogspot.co.id/2015/09/papal-consultor-mary-is-not-suitable.html


No comments:

Post a Comment